Saturday, August 24, 2019

Hubungan SDM Unggul Dan Larangan Ekspor

.. ...jika nanti ada tajuk "Indonesia mengekspor barang jadi", maka sebenarnya adalah "sebuah perusahaan asing yang membangun pabrik di Indonesia dan memperkerjakan orang Indonesia, mengekspor barang jadi ke luar Indonesia" ..


..


Buat yg sering nyinyir kalau Indonesia ekspor ini itu hanya dalam keadaan 'mentah', namun impor banyak hal dalam bentuk produk jadi, sebentar lagi kemauan anda mungkin akan segera dikabulkan.

Beberapa minggu terakhir, ramai berita bahwa pemerintahan akan larang ekspor berbagai komoditas, mulai dari nikel hingga sawit.

Walaupun terkesan protektif, posesif, dan  isolasi diri, di satu sisi, hal ini sejalan dengan semangat Indonesia menjadi 'negara maju' dengan cara meningkatkan keunggulan dan daya saing SDM.

Mari kita simak.

Memperketat ekspor bahan mentah, artinya, RI akan merelakan uang ekspor bahan mentah demi uang ekspor barang jadi produk dalam negeri oleh anak bangsa.

Terdengar seperti hal yang baik.

Namun belum tentu volume produksi industri dalam negeri sudah langsung tinggi.

Alhasil pemerintah tetap harus mengundang investasi teknologi industri dari luar negeri untuk bangun pabrik mereka di Indonesia sambil menunggu penyerapan dan alih teknologi.

Salah satunya, mungkin, adalah dengan libur pajak beberapa tahun ditambah insentif ini itu.

Artinya, jika nanti ada tajuk "Indonesia mengekspor barang jadi", maka sebenarnya adalah "sebuah perusahaan asing yang membangun pabrik di wilayah Indonesia dan memperkerjakan orang Indonesia, lalu mengekspor barang jadi ke luar wilayah Indonesia".

Hal ini sudah terjadi di bidang otomotif oleh beberapa perusahaan asal Jepang.

Di sisi lain, jika larangan ekspor bahan mentah dilakukan terlalu ketat, sedangkan industri masih belum matang mumpuni, padahal investasi asing sedang 'libur pajak', alhasil defisit perdagangan akan makin minus membengkak.

Bukan hanya Indonesia tidak mau lagi melakukan impor, namun Indonesia mungkin tidak bisa (mampu) impor berbagai kebutuhan dalam negeri kecuali dengan hutang.

Hal ini akan mencekik namun justru harus menjadi motivasi bagi sektor penelitian dan pengembangan teknologi di Indonesia, dan dibarengi dengan bantuan bagi wiraswasta anak bangsa.

Katakanlah pada tahun 2020 sektor infrastruktur umum sudah tinggal finishing 30-40 persen terakhir dari rencana tahun 2014, maka pembangunan tidak ke arah sana lagi.

Seolah semua pintu tertutup, namun hanya ada dua pintu yang terbuka, yaitu sektor pendidikan berupa penelitian dan pengembangan teknologi dan sektor perbankan berupa pemberian pinjaman bagi modal bisnis.

Maka benar adanya bahwa pemerintah Indonesia harus 'all-in' totalitas dalam hal pendidikan agar SDM semakin unggul dan bersaing. Anak-anak muda dengan keahlian dan keterampilan tersebut yang akan mengisi dan mengoperasikan pabrik-pabrik di wilayah Indonesia. Sehingga volume produksi meningkat dan menjadikan ekspor barang jadi sebagai 60-70 persen penyumbang dari pendapatan dan produktivitas Indonesia. Maka pada titik itulah, Indonesia dikatakan sebagai 'negara industri' alias 'negara maju'.

1 comment:

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

    ReplyDelete